Sebelumnya terimakasih.
Iya, terimakasih karna kamu telah menyayangiku dengan setulus hati yang aku rasakan.
Kamu dan aku, tidak pernah terduga bisa jadi kita.
Mungkin untuk menjadi kita sudah menjadi rencana kamu dari yang aku ketahui kamu menyukaiku dari awal kamu melihatku.
Karena kamu, kita bisa 'masih menjadi kita' sampai detik ini aku menulis untukmu.
Karena kamu menyampingkan ego mu untuk aku yang terlalu keras dan terlalu banyak mau bahkan terlalu cerewet dalam urusan pendidikan dan kesehatan kamu.
Karena kamu yang selalu mencoba sabar, sabar, dan sabar dalam menghadapi aku yang terlalu (mungkin) kekanak-kanakan (katamu setiap kali kita salah paham).
Karena kamu yang mencoba mati-matian membujuk dan meyakinkan aku ketika aku menangis karena ada yang menyakiti saat mendengar apapun yang aku tidak pernah ingin dengar tentangmu yg buat hatiku sakit.
Karena kamu yang membuat aku kuat ketika aku yang lemah ini bisa menjalani hubungan jarak jauh selama 2tahun dari awal kita pacaran sampai detik ini.
Kamu,
Kamu terlalu sempurna dalam cerita ini.
Masih teringat jelas dalam ingatan, awal cerita ini ada saja yang ingin merusak.
Ada saja yang tidak ingin kita bersama.
Banyak orang yang buat sakit hati karena tidak suka.
Ada yang tidak suka kalau kamu memiliki aku.
Ada yang tidak suka kamu jadi milikku.
Bahkan orang-orang disekitarku begitu membencimu karna sesuatu yang mereka tidak ketahui lebih jelas.
Banyak yang membuat saya menangis ketika itu.
Banyak yang membuat saya menyerah ketika awal cerita ini, cerita yang saya tidak pernah sangkah untuk tidak disukai beberapa orang karena hal yg mereka tidak ketahui lebih jelas.
Tapi, sekali lagi kamu hebat. Bisa membuat cerita ini berlanjut sampai detik ini.
Aku menangis kalau ingat awal cobaan ini. Begitu tidak punya hatikah mereka ?
Tapi, sekarang cerita ini masih berlanjut.
Cerita kamu dan aku.
Aku sayang kamu.
Aku sayang kamu jauh melebihi dari mereka yang pernah ada.
Cerita kita terlalu jauh lebih banyak dari mereka yang pernah ada.
Kamu yang paling hebat dalam menghadapi sifat kekanak2an (katamu) ini dari mereka yang pernah ada.
Karena kamu, aku bisa lupa kalau mereka pernah ada.
Kamu jauh, aku selalu rindu kamu.
Tetapi tidak semudah itu untuk bilang ke kamu biar tidak jadi beban pikiran untuk cepat pulang.
Kamu yang aku sayangi harus fokus untuk belajar, belajar, dan belajar.
Kamu.
Kamu, fachrezaku.
Fachreza yang fitrakemala harap bisa terus jadi fachrezaku.
9februari, happy dua tahunan sayang.
Dua tahun yang lalu, kamu masih gondrong saat pertama kali muncul dihadapanku setelah terakhir bertemu di perpisahan sekolah
Dua tahun yang lalu, aku masih kaku untuk panggil kamu sayang.
Dua tahun yang lalu, kamu selalu tenangin orang yang cengeng ini ketika hatinya disakiti org yg dia tidak kenal.
Dua tahun yang lalu, aku mencoba jadi gadis yang sweet buat kamu.
Dua tahun yang lalu, kamu menduga akulah nona yang cantik serta kalem (ini katamu seminggu yang lalu) dan tidak sekeras yg kamu ketahui seperti sekarang.
Dua tahun yang lalu, aku tidak pernah sangkah bakal jadi fitrakemalamu.
Dua tahun yang lalu..
Aku sayang kamu.
Maafin kalo kata2 ini terlalu puitis, tetapi percayalah kamu org pertama yg buat ini semua jadi puitis. Bahkan berlaku buat orang yang cuek bebek seperti saya.
fit, saya suka semua postingan blog kamu. Terus menulis ya
BalasHapusSalam kenal aku fitra kemala